Belum bisa buat blog?? Jangan Minder,, Yuk Simak Cerita Aku!

 Assalamu’alaikum teman-teman…

Perkenalkan, namaku Sastika Rani. Aku berasal dari Serang, tepatnya di perumahan ciujung damai Ds. Kendayakan Kec. Kragilan. Aku adalah mahasiswi hukum ekonomi syariah yang kini memasuki semester 4 di Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanara.


Selain sebagai mahasiswi, aku pun menjadi salah satu tenaga pengajar di sekolah yang masih satu komplek dengan kampusku. Ya, jarak yang cukup dekat antara kampus dengan sekolah tempatku mengajar merupakan salah satu kemudahan yang patut aku syukuri.

Meskipun aku adalah seorang mahasiswi sekaligus pengajar, aku termasuk orang yang gaptek. Ya,, gagap teknologi.. Karena dulu aku fikir, aku tidak begitu tertarik dengan dunia digital atau yang semacamnya.

Namun ternyata, pemikiranku yang seperti itu yang aku sesali hingga kini. Jadi sekarang, yang aku tau hanya mengetik, mengerjakan makalah, dan membuat presentasi power point yang mana semua yang aku bisa hanya yang berkaitan dengan tugas kuliahku. Hmm,, ada ga sih yang kaya aku.. Beneran deh, aku nyesel banget punya pemikiran yang seperti itu dulu.

Penyesalanku bermula ketika aku diminta untuk mengajar TIK (Teknologi Informasi Komunikasi). Aku yang tidak bisa menolak permintaan kepala sekolah tempatku mengajar saat ini membuatku harus mati-matian belajar TIK agar bisa menjalani tugasku dengan baik dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan kepadaku. Meskipun semua terlihat baik, aku tetap sadar bahwa ilmu TIK yang ku miliki masih sangat rendah. Sulit sekali rasanya menyesuikan diri dengan hal yang tidak kita sukai apalagi menguasai. Hhh,, rasanya aku hampir ingin menyerah.

Belum lama ini, aku mulai membuka diri untuk aktif di organisasi di luar kampusku. Dan lagi-lagi hal yang tidak aku sukai ini seakan terus mengincarku dan memintaku untuk mempelajarinya lebih dalam. Aku tiba-tiba diangkat sebagai departemen jaringan, komunikasi, dan informasi di organisasi yang kini sedang aku tekuni. “It’s Really..?? Ini beneran aku ada di bagian informasi,, kenapa harus berurusan sama komputer lagi sihh.” Gumamku dalam hati sambil memegang kepala. Hingga akhirnya aku berfikir, mungkin Allah ingin aku menjadi bagian dari kecanggihan teknologi.

Tak beberapa lama kemudian, ternyata jalan itu sedikit demi sedikit terbuka. Ketua organisasiku memberikan pengumuman adanya pelatihan jurnalistik di Lebak. Dan aku pun mendaftarkan diri untuk menjadi delegasinya, karena meskipun aku belum mampu, aku harus berusaha mengembangkan potensi diriku agar aku mampu menjalani tugasku sebagai anggota organisasi yang baik.

Awal ikut pelatihan, aku belum begitu tertarik. Jangankan menyiapkan pertanyaan kepada pemateri, aku malah selalu mengantuk saat mendengarkan materi yang disampaikan pemateri. Bukan karena aku malas, tapi karena aku belum paham.

Tiba saatnya praktek pembuatan berita, aku mulai merasa tertarik disini. Aku jadi ingat masa sekolah dulu. Aku sangat suka pelajaran bahasa Indonesia dan segala praktek yang ada di dalamnya.

Mentor kami saat itu adalah orang yang hebat, dia adalah seorang wartawan di salah satu media surat kabar. Melihat dan mendengarnya menceritakan pengalamannya sebagai seorang wartawan juga berbagai manfaat yang bisa ia tebarkan, membuatku ingin mempelajari jurnalistik lebih dalam. Namun, saat ia bertanya kepada kami, “Disini ada yang sudah punya blog??” Mataku tertunduk seketika, “Iiihh aku belum punya blog, bikinnya juga ga tau gimana, belajar di youtube juga ga jadi-jadi blognya waktu itu.” Gumamku dalam hati.

Sepulangku dari pelatihan jurnalistik itu, hal yang selalu terngiang dalam fikiranku adalah aku harus bisa bikin berita yang bagus dan aku harus bisa bikin blog.

Beberapa hari kemudian aku melihat temanku memposting percakapannya yang meminta untuk diajari membuat berita. Tanpa berpikir panjang, aku pun mengomentari postingannya untuk menanyakan siapa yang dia hubungi karena aku ingin belajar juga. Dan dia pun langsung memberikan nomor yang harus aku hubungi.

Saat menghubungi nomor tersebut, beliau memintaku untuk mengisi data diri. Yang mana salah satunya menanyakan alamat blog. Awalnya aku kecewa, karena aku sadar aku belum punya blog. Dan aku pun bertanya apa harus punya blog. Ternyata tidak,, beliau memintaku untuk mengosongkan alamat blog dan mengatakan bahwa beliau akan mengajariku membuat blog.

Dan ternyata benar, beliau mengajarkan kami yang hanya 2 orang dalam group pemula. Kesabaran dan ketelatenan beliau mengajarkan kami benar-benar sangat membantu. Dan kini, aku sudah punya blog sendiri. Aku senang banget,, aku sangat bersukur kepada Allah aku masih diberikan kesempatan untuk mengenal orang-orang yang membawa perkembangangan baik dalam diriku.

Kini aku berharap, semoga ini menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kemampuanku dalam bidang computer dan komunikasi. Aku ingin menjadi salah seorang yang dapat membawa kebaikan melalui tulisan. Mencari informasi yang menarik dan berfaedah dan menyampaikannya kepada khalayak ramai. Dan aku juga ingin menjadi pembawa kabar gembira dan perantara dalam menyebarkan kebaikan, dimanapun dan kapanpun.

So,, jangan minder yaa.. Yuk kita semangat belajar membuat blog dan membuat karya-karya yang bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi untuk banyak orang. Semangat..!!

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Remaja Agamis dan Nasionalis di Era Milenial